Salah satu Kampung di Surabaya yang berbatasan langsung dengan tepi Kalimas adalah Krembangan Utara, kampung lama ini juga menyimpan banyak bangunan bersejarah.
Bahkan salah satu kampung yang ada di wilayah ini yakni Kampung Kebalen pernah mendapat penghargaan dari The Aga Khan Award for Architecture Pada Tahun 1989, sebuah penghargaan untuk kampung dengan bangunan bersejarah dan keguyuban warganya.
Piagam penghargaan berkelas internasional itu sampai sekarang masih terpanjang di kantor kelurahan setempat.Suudi, salah satu tokoh warga setempat menjelaskan, saat itu penghargaan dari Negara Kairo tersebut diserahkan melalui Wali Kota Surabaya yang dijabat Purnomo Kasidi. “Wali kotanya saat itu Pak Purnomo Kasidi yang datang ke Kampung Kebalen dan memberikan piagam Aga Khan,” kata Suudi bangga. Ia pun masih menyimpan foto-foto saat Wali Kota Surabaya datang ke Kebalen dan menyerahkan sendiri penghargaan tersebut kepada perwakilan warga.
Kampung Krembangan sendiri terletak di sepanjang Sungai Kalimas di bagian Barat. Karena saat itu merupakan kawasan perdagangan yang dikunjungi banyak pedagang dari penjuru dunia, kawasan yang menjadi salah satu tempat strategis perdagangan ini pun menjadi ramai. Bahkan sebagian dari pedagang juga membangun rumah-rumah di kawasan ini. Untuk mengenang wilayah yang sangat dekat dengan tepian Kalimas yang juga banyak disandari kapal pedagang, maka sejumlah nama jalan di Kampung Krembangan Utara ini juga menggunakan nama-nama yang masih ada kaitannya dengan istilah pelayaran.Misalnya saja Jalan Kelasi, Jalan Layar, Jalan Nelayan, Jalan Nakhoda, Jalan Muteran dan lainnya.
“Istilah pelayaran dan kelautan ini digunakan sebagai ikon di kampung Krembangan Utara ini,” terang Suudi.
Dalam perkembangannya Kampung yang berbatasan dengan Kampung Perak di bagian Utara dan Barat, di bagian timur berbatasan dengan Kalimas, bagian selatan berbatasan dengan Pesapen Kali.Karena merupakan Kampung Lama dan dulu merupakan salah satu kawasan medan pertempuran, warga di Krembangan Utara kerap menemukan peluru bahkan meriam. Terakhir kali kata Suudi warga di Jalan Nelayan ini menemukan sejumlah meriam kuno. Hingga kini meriam kuno itu masih bisa dilihat, karena sengaja diabadikan t semacam monumen di Polrestabes Surabaya dan di depan Polsek Bubutan (dulu Polres Surabaya Utara). Kemungkinan besar kata Suudi masih banyak benda peninggalan perang yang tersimpan di wilayah Kampung Krembangan Utara ini. Ikon lainnya yang masih banyak terdapat di Kampung Krembangan Utara ini adalah bangunan gardu PLN yang kini banyak dijadikan cagar budaya.
Menurut Agus Supintoadi, Lurah Krembangan, bangunan gardu PLN kuno itu banyak terdapat di wilayahnya. Hanya saja perawatan bangunan yang termasuk cagar budaya ini kurang serius.
“Sayang kalau dibiarkan tidak terawat,” ujarnya. Sejumlah gardu PLN ini banyak dijadikan mangkal oleh tukang tambal ban dan PKL. Oleh petugas kelurahan mereka yang membuka usaha di sekitar gardu ini pun disuruh pindah.
Bangunan lainnya berada di kawasan Krembangan Utara dan menjadi kebanggaan warga adalah bangunan pabrik rokok milik Sampoerna.
Bangunan itu sampai sekarang masih terawat dan dijadikan pabrik serta ruang pameran House Of Sampoerna. Di tempat ini kata Agus juga disediakan angkutan secara gratis untuk melihat dari dekat bangunan bersejarah di kawasan Krembangan Utara khususnya dan di Surabaya umumnya.
Bangunan lainnya berada di kawasan Krembangan Utara dan menjadi kebanggaan warga adalah bangunan pabrik rokok milik Sampoerna.
0 komentar:
Posting Komentar