Sabtu, 02 Juli 2011

KAMPUNG GUNDIH

Kawasan gersang dan panas yang melekat di Kampung Gundih kini sudah dibuang jauh. Kampung Gundih sekarang sudah berubah menjadi kawasan hijau, penuh warna - warni bunga dan menjadi incaran investor.

Wiwit Purwanto
Surabaya

Cukup mudah untuk menuju ke Kampung Gundih yang berada di sisi barat pusat Kota Surabaya ini.
Dari Tugu Pahlawan, terus ke Barat hingga menuju ke kawasan Pusat Grosir Surabaya (PGS). Dari PGS ini sekitar 100 meter di sebelah kiri jalan sudah tampak gapura masuk ke Kampung Gundih.
Secara utuh wajah kampung ini dari depan memang tidak kelihatan, karena lokasi kampung ini sendiri terletak di belakang kawasan perbelanjaan dan pusat grosir.
“Kampung Gundih di sana terus saja masuk, tinggal cari gang berapa,” jelas seorang petugas keamanan pusat grosir.
Gundih yang dulunya gersang dan dikenal rawan, sekarang sudah berbalik 180 derajat. Kawasan kampung Gundih yang terdiri dari gang - gang dan jalan kecil memudahkan pengurus kampung untuk melakukan koordinasi utamanya dalam hal kebersihan dan penghijauan kampung.
“Warga di Kampung Gundih ini cukup familiar dan kompak. Antara warga satu dan lainnya seperti saudara, sehingga memudahkan berkoordinasi dalam menata kampung,” kata Sidik, Sekretaris Kelurahan.
Wilayah Kampung Gundih sangat strategis, sebagai pembatas Kampung Gundih di sebelah utara ada Kampung Jepara, di sebelah barat dan selatan berbatasan dengan Kampung Tembok Dukuh sedang di sisi timur berbatasan dengan Kampung Bubutan.
Wilayah Gundih dikepung ruko, pusat perbelanjaan PGS dan Dupak Grosir serta Stasiun Pasar Turi. Menurutnya mereka yang datang ke PGS atau Dupak Grosir pasti melihat kampung Gundih ini.
Bahkan penumpang kereta api yang saat turun dari kereta sudah melihat kawasan Kampung Gundih. “Ini sangat potensi sekali untuk mengangkat Kampung Gundih agar lebih dikenal,” tambahnya.
Karena itu pula Kampung gundih yang dekat dengan akses tol Dupak, Tanjung Perak dan Stasiun Pasar Turi, membuat kawasan Gundih ini menarik banyak investor untuk menanamkan modal untuk bisnis perdagangan.
Karena selain dekat dengan pusat perbelanjaan dan Stasiun Pasar Turi, Gundih makin hari makin ramai. Sejumlah tempat kos dan warung penjual makanan juga mulai menghias disetiap sudut jalan.
Ingar- bingar Kampung Gundih ini pun memantik reaksi Pemkot Surabaya, kata Sidik dalam waktu dekat diresmikan wisata home stay di Kampung Gundih ini.
“Di Kampung Gundih ini disiapkan tempat tempat home stay,” katanya.
Peluang home stay ini diambil dengan memperhatikan banyaknya pengunjung pusat perbelanjaan dan mereka yang datang di Stasiun Pasar Turi.
“Mereka yang kemalaman atau punya urusan bisnis di sekitar Gundih ini bisa memanfaatkan home stay tersebut,” papar Sidik.
Bahkan rencana ke depan di sekitar Stasiun Pasar Turi itu akan dipasang papan selamat datang di Kampung Gundih. Tujuannya hanya untuk lebih mendekatkan dan mengenalkan Kampung Gundih kepada masyarakat luar.
Di kampung Gundih sendiri antara warga pendatang dan warga asli sangat kompak. Warga bahu membahu dan bekerja sama membangun kampung.
Buktinya beberapa kali Kampung Gundih dengan penghijauan yang dilakukan warganya berhasil meraih penghargaan antara lain, sebagai kampung Best of the Best, dalam hal lomba cipta kampung aman pada tahun 2010, penghargaan kampung hijau dan mandiri juga di tahun 2010. Sebelumnya tahun 2009, Gundih juga menerima penghargaan Kampung Berbunga.
Selain itu, Gundih juga dikenal dengan pusat jajanan kue basah dan wingko. Usaha kecil makanan yang dikelola warga ini terbukti mampu bertahan dan menjadi ikon tersendiri bagi Kampung Gundih.
Data wilayah
  • Luas lahan: 80 ha
  • Jumlah penduduk: 31231 jiwa
  • Jumlah RT RW: 84 RT – 10 RW
  • Pendidikan Warga: Mayoritas SMA
  • Pekerjaan warga: wiraswasta, pegawai toko
  • Potensi Wilayah: Pemukiman, perdagangan

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Widyaswara | Address : Jl. Kalidami viii/25 Surabaya - Telp.(031) 5926865, 081322430013 | Blogger Templates