Sebagai salah satu kampung penyangga pusat kota Surabaya, Kampung Tembok Dukuh kian berbenah. Kampung yang dulu dikelilingi oleh sungai besar atau dikenal dengan Kalibutuh kini sudah sesak dengan permukiman.
Wiwit Purwanto
Surabaya
Bukan hanya sungai Kalibutuh yang membuat nama kampung tersebut tersohor. Namun ikon lainnya adalah saat mendengar Kampung Tembok Dukuh disebut, ingatan sebagian besar warga Surabaya akan tertuju pada Makam Islam Tembok Gede di mana sejumlah seniman besar Surabaya dimakamkan, seperti Cak Durasim dan penyanyi balada Gombloh yang dikenal dengan lagu Gebyar Gebyar.
Cak Durasim ini seniman tradisional asal Surabaya yang tewas setelah ditangkap dan disiksa penjajah Jepang pada 7 Agustus 1944.
Tentara Nippon marah gara-gara sindirannya yang sangat tajam melalui parikan, pantun khas Surabaya “bekupon omahe doro Melu Nippon tambah soro”.
Karena itu setiap ada hajatan budaya seperti festival Cak Durasim, para peserta dan panitia selalu melakukan takziah ke makam Cak Durasim.
“Makam Tembok dan Pasar Tembok itu memang menjadi salah satu ikon di kampung Tembok Dukuh ini,” kata Entik Lindasari warga setempat.
Tak jauh dari Makam Tembok, berdiri sebuah pasar tradisional yakni Pasar Tembok Dukuh. Menurutnya pasar yang menyediakan keperluan warga mulai dari bumbu dapur hingga keperluan lainnya sudah ada sejak dulu. Bahkan kata Entik pasar ini sudah menjadi ikon bagi keberadaan Kampung Tembok Dukuh.
“Bicara tentang Kampung Tembok Dukuh tak bisa lepas dari keberadaan Pasar Tembok,” katanya.
Cerita yang ada kata Entik Pasar Tembok ini memiliki nilai sejarah yang tinggi. Karena Pasar Tembok ini dulunya juga pernah dijadikan sebagai tempat pengungsian warga saat penjajahan Jepang.
Selain Makam Tembok, kawasan Kampung Tembok Dukuh juga dikenal sebagai kawasan bisnis. Di Jalan Tidar misalnya, kawasan yang tak pernah sepi ini dikenal sebagai pusat penjualan bahan kimia. Hampir seluruh keperluan bahan kimia ada di Jalan Tidar tersebut. Selain itu kawasan Jalan Tidar juga ramai dengan bengkel knalpot. Aneka modifikasi dan aksesori knalpot kendaraan dapat dirakit di sini.
Di kawasan Kampung Tembok Dukuh ini juga ada kawasan yang disebut Tembok Sayuran. Konon nama Kampung Tembok Sayuran tersebut diberikan karena di kawasan ini dulu merupakan hamparan perkebunan yang banyak ditanami sayur - sayuran.
Pusat pemerintahan di Kampung Tembok Dukuh ini ada wilayah Jalan Demak Selatan. Bila dari Makam Tembok, Demak Selatan ini berada di sisi barat, di seberang rel kereta api.
“Jadi sebagian wilayah Tembok Dukuh ini dipisah dengan rel Kereta Api,” tambah Koyan, warga lainnya.
Dalam perkembangan Kampung Tembok Dukuh dengan keguyupan dan kekompakan warganya mampu meraih sejumlah penghargaan dan juara dalam setiap kali ada lomba. Misalnya, di Tahun 2010, meraih penghargaan dan juara ketiga Kelurahan Berhasil, pada tahun yang sama juga meraih juara kedua dalam lomba senam khusus Lansia yang diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya, dan yang paling membanggakan meraih juara dalam lomba cipta menu sehat.
“Lomba cipta menu sehat ini penting sebagai langkah awal untuk membentuk keluarga yang sehat,” pungkas Entik.
Data wilayah
- Luas lahan: 82 ha
- Jumlah penduduk: 30.652 jiwa
- Jumlah RT – RW: 99 RT – 10 RW
- Pendidikan warga: mayoritas SMA
- Pekerjaan warga: wiraswasta, PNS
- Potensi wilayah: Pemukiman, perdagangan
2 komentar:
rumah mbahku di tembok dukuh gang II no. 6.
surabaya utara. (bpj)
omah mbahku di jl.tembok dukuh II no. 6, kalibutuh. sekolahku di smp pancasila, jl. kalibutuh no. 223, asem rowo. ngono-a. (bpj)
Posting Komentar