Jumat, 13 November 2020

KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA PAWANGI HUJAN DI LA LABANG MADURA. Rabu, 11 Nopember 2020

 


KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA PAWANGI HUJAN DI LA LABANG MADURA. Rabu, 11 Nopember 2020

Bulan Nopember biasanya masa turunnya hujan namun kali ini jarang turun hujan. Tapi bila sekali turun hujan biasanya seharian ngak berhenti hujannya. Mungkin ini pengaruh ulah manusia yang selalu membangun bangunan baru di lahan kosong sehingga tidak ada pohon lagi. Kita harus menjaga keseimbangan alam sehingga alampun akan ramah pada manusia.

Bagi seseorang yang mengadakan acara outdoor/di luar ruangan masih dihinggapi rasa kuawatir sehingga selalu membutuhkan jasa pawang hujan. Demikian juga dengan Mbak Marta yang ingin mengadakan acaranya pertunangan di luar ruangan biar berkesan romantic di La Labang Madura Jl. Raya Sukolilo Barat Kec.Labang Kabupaten Bangkalan, Bangkalan Madura. Mbak Martha minta bantuan Ki Sapujagad Tirtamaya untuk mengamankan lokasi dari guyuran hujan. Acara berlangsung hari Rabu, 11 Nopember 2020 pukul 14.00-15.00. Acara berlangsung sukses.

Pada saat Ki Sapujagad datang ke lokasi suasana begitu panas sekali apalagi lokasinya di pinggir pantai. Pihak Panitia meminta agar suasana menjadi adem sehingga mereka dapat menyelesaikan dekorasi yang belum selesai dengan nyaman. Tak berapa lama suasana menjadi adem karena awan segera menutupi matahari.

Namun acara pawang ini spesial karena keluarga Sapujagad berkumpul dalam satu lokasi ada ki Joko Sapujagad (Bekasi), Mail Sapujagad (Bekasi), pawang hujan cilik Bekasi, Mahendradata Sapujagad dan Damayanti Sapujagad (Pawang Hujan Madura). Segera lokasi diamankan dengan memasang pagar gaib (Bentengan) apalagi lokasi berada di pinggir pantai sehingga harus diperkuat. Kelihatan sepele dalam membuat pagar gaib tersebut namun hal itu bisa merubah kondisi alam sekitar. Lokasi terlahat aman namun diluar bisa bergejolak.

Dengan berkumpulnya keluarga Sapujagad dalam satu lokasi ternyata alam sekitar menjadi gonjang-ganjing/bergejolak. Berita detikcom memberitakan bahwa ombak mengamuk di pesisir Kenjeran Surabaya. Air masuk perkampungan dengan ketinggian 50cm dan ada yang sampai menyentuh atap rumah. Peristiwa angin kencang dan ombak besar itu mulai terjadi pada Rabu (11/11) pukul 21.00 WIB. Deburan ombak besar berlangsung hingga pukul 02.00 WIB dini hari. Masuknya air laut ke perkampungan juga baru pertama kali dialami warga Nambangan gang 3 padahal sebelumnya tidak pernah terjadi. Air laut sampai masuk ke kampong nelayan sekitar pukul 22.00 WIB. Air yang masuk kampong tingginya sekitar 40-50cm. Pasir, karang dan sampahpun naik ke perkampungan.(widyaswara)

BERITA :

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5251907/ombak-ngamuk-di-kenjeran-surabaya-air-masuk-rumah-dan-banyak-perahu-rusak

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5252286/ombak-besar-terjang-pesisir-kenjeran-surabaya-total-ada-59-perahu-rusak

https://surabaya.liputan6.com/read/4406791/penyebab-gelombang-tinggi-dan-angin-kencang-terjang-wilayah-kenjeran-surabaya

 

PAWANG HUJAN SURABAYA

KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA 082330152646

 

 


Lucas dan Martha

Mahendradata dan Damayanti Sapujagad



Sapuajgad Family


bersama Mail Sapujagad

















 









0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Widyaswara | Address : Jl. Kalidami viii/25 Surabaya - Telp.(031) 5926865, 081322430013 | Blogger Templates