Pada 1886, Oost Java Stoomtram Maatschappij menjadi operator trem uap. Trem uap membawa banyak masalah seperti kemacetan, polusi, dan lain-lain. OJS kemudian mengajukan diri untuk membangun kembali jalur trem listrik di Surabaya. Pada tahun 1910, OJS mendapatkan ijin mengelola trem listrik di Kota Surabaya dan sekitarnya. Foto ini menunjukkan trem listrik di daerah Willemskade (Jembatan Merah).
Jaringan rel listrik ini membuka jalur Wonokromo – Willemsplein (Jl Jayengrono), Goebeng Boelevard - Simpangsplein - Palmlaan – Willemsplein, Stasiun Goebeng SS – Sawahan dan Willemsplein - Pelabuhan Baru.Untuk menggerakkan trem listrik yang dikelola, OJS bekerja sama dengan Algemeene Nederlands Indisch Electrisch Maatschappij (ANIEM) Surabaya dengan cara menyewa.
Kini moda transportasi ini tinggal sejarah. Bahkan beberapa relnya telah dibongkar untuk membangun fasilitas lain. Seperti rel di Jl Diponegoro yang dibongkar karena lahannya dibutuhkan sebagai kaki flyover Diponegoro.ins,dya
0 komentar:
Posting Komentar